1. Planning /
Rencana / Program Kerja
Bagian
penting dalam penyelenggaraan administrasi adalah harus ada program kerja yang
dibuat sesuai dengan keputusan rapat tentang apa yang akan menjadi tujuan untuk
dikerjakan (untuk jangka waktu tertentu).
2. Organisasi
Perlu
ada pengaturan otoritas dan tugas sehingga pekerjaan bisa dilaksanakan dengan
tepat oleh orang yang tepat dengan cara yang bertanggungjawab.
3. Pendelegasian
Pembagian
tugas harus dilakukan mengingat bahwa setiap orang mempunyai
keahlian/ketrampilan yang berbeda dengan orang lain.
4. Personel /
Staf
Harus
ada cukup orang untuk melakukan tugas-tugas yang sudah direncanakan, oleh
karena itu perlu ada pertanggungjawaban dari masing-masing orang yang terlibat
didalamnya.
5. Koordinasi
Tugas-tugas
yang tidak dikoordinasi dengan baik akan menyebabkan pekerjaan yang tumpang
tindih sehingga menghasilkan kerja yang tidak efektif dan efisien.
6. Pelaporan
Pertanggungjawaban
dari setiap bagian perlu dilakukan agar dapat diketahui hasil yang dicapai dan
kegagalan-kegagalan yang terjadi sehingga dapat diusahakan perbaikan-perbaikan
yang perlu diadakan di masa yang akan datang.
7. Budget
Memprediksi
jumlah keuangan yang dibutuhkan, dan yang mampu didapatkan, dan yang mampu
dipertanggungjawabkan adalah sangat penting untuk menentukan seberapa jauh
program kerja dapat dilaksanakan supaya tidak macet di tengah jalan.
Komunikasi
merupakan sarana untuk mengadakan koordinasi antara berbagai subsistem dalam
perkantoran. Menurut Kohler ada dua model komunikasi dalam rangka meningkatkan
kinerja dan mencapai tujuan perkantoran ini. Pertama, komunikasi koordinatif,
yaitu proses komunikasi yang berfungsi untuk menyatukan bagian-bagian
(subsistem) perkantoran. Kedua, komunikasi interaktif, ialah proses pertukaran
informasi yang berjalan secara berkesinambungan, pertukaran pendapat dan sikap
yang dipakai sebagai dasar penyesuaian di antara sub-sub sistem dalam
perkantoran, maupun antara perkantoran dengan mitra kerja. Frekuensi dan
intensitas komunikasi yang dilakukan juga turut mempengaruhi hasil dari suatu
proses komunikasi tersebut.
Dalam
hal komunikasi yang terjadi antar pegawai, kompetensi komunikasi yang baik akan
mampu memperoleh dan mengembangkan tugas yang diembannya, sehingga tingkat
kinerja suatu organisasi (perkantoran) menjadi semakin baik. Dan sebaliknya,
apabila terjadi komunikasiyang buruk akibat tidak terjalinnya hubungan yang
baik, sikap yang otoriter atau acuh, perbedaan pendapat atau konflik yang
berkepanjangan, dan sebagainya, dapat berdampak pada hasil kerja yang tidak
maksimal.
Peningkatan
kinerja pegawai secara perorangan akan mendorong kinerja sumber daya manusia
secara keseluruhan dan memberikan feed back yang tepat terhadap perubahan
perilaku, yang direkflesikan dalam kenaikan produktifitas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar